Sabtu, 11 Juni 2016

SAYA ,BANCI,DAN BULLYING

Perkenalkan namaku sandi,aku lahir di Bandung 1 Maret 1997.Aku anak ke 3dari 5 bersaudara,semuanya laki-laki,dan di antara saudaraku,aku yang paling berbeda,yang paling manja,paling penakut,dan aku satu -satunya yang bersikap feminim(seperti perempuan),entah kenapa,aku seperti ini,yang jelas inilah aku.Sedari kecil memang aku lebih akrab dengan ibu,kenapa? karna aku jarang sekali bertemu dengan ayah,dia terlalu sibuk dengan semua urusan nya,hingga mungkin dia lupa dia punya anak dan istri,yang harus di nafkahi dan diberi perhatian.Banyak orang yang bilang bahwa laki-laki yang feminim itu dikarenakan lingkungan,mungkin karna dia lebih sering bermain dengan perempuan,sewaktu dia kecil,Tapi itu tidak berlaku untuk saya.Saya seperti anak laki-laki pada umumnya,sayapun lebih sering bermain dengan laki-laki,dibanding dengan perempuan,jikalaupun bermain dengan perempuan itupun jika dengan teman laki-laki yang lain ikut main baru saya mau,apalagi semua saudara saya adalah laki-laki.sikap feminim saya sudah ada sejak kecil,saya sebut ini sudah dari sananya,Faktanya waktu ibu saya mengandung saya,Saat di USG,kata dokter ibu saya mengandung bayi perempuan,karna memang ibu dan ayah saya pada waktu itu ingin sekali memiliki anak perempuan,karna kedua Kaka saya laki-laki.saya tahu ini dari ibu saya sendiri,bahkan lebih lanjut ibu saya bercerita,dia sempat ingin membuang saya,karna mungkin tak sesuai dengan apa yang dia harap,sudah bayi laki-laki,hitam dan kata ibu saya sangat jelek,itu sebabnya waktu kecil saya di asuh oleh keluarga Paman(orang sunda bilang uwa).
Meskipun saya bersikap feminim,tapi  saya lebih tertarik dengan mainan laki-laki,saya suka boneka,tapi saya lebih suka Robot-robot an,mobil-mobilan,pokoknya saya lebih suka mainan anak laki-laki.saya kira itu menepis anggapan, bahwa laki-laki yang bersikap feminim itu sewaktu kecil lebih sering bermain mainan cewe,mungkin kebanyakan nya seperti itu,tapi saya tidak.Tapi walau bagaimanapun saya tetap saja feminim,itu faktanya.Hal itu terus berlanjut,dan sudah bisa ditebak itu jadi masalah.terlebih di lingkungan sekolah.
Bullying,itu seakan makanan yang wajib bagi seorang seperti saya,apalagi di lingkungan sekolah.ya,itu lah kenyataannya,bahkan bullying itu bukan hanya dari teman-teman sekolah,bahkan keluarga saya,terutama keluarga dari ayah saya.Dan yang parah nya yang memprovokasi pembully an adalah ayah saya sendiri Setiap ada kumpul keluarga ,pasti saya  yang jadi bahan olok-olok an ,dan itu selalu ayah saya yang memulai,walau saya menangis,mereka tetap tertawa terbahak-bahak,itu menyebabkan saya mengalami TRAUMA pada saat itu dan mungkin sampai sekarang (itu sebabnya saya kurang bersosialisasi alasannya karana itu ,,takut di bully),saya tidak mau ikut ke acara -acara keluarga,jikalaupun ikut saya tidak mau ikut bergabung,walau sekadar hanya diam,saya tetap tidak mau,saya lebih baik main sendiri,dibanding harus berada di tengah -tengah mereka.
Sekolah dasar , adalah masa pembullyan paling kejam menurut saya,penyebabnya lagi-lagi,karna saya Feminim,setiap hari saya di olok-olok dengan kata-kata,banci,bencong,banci kaleng dsb,tidak hanya itu pembully an yang mereka lakukan bukan hanya bentuk verbal bahkan fisik,saya sudah seperti samsak tinju bagi mereka,tak ubah seperti sampah yang mengotori kelas yang harus dibersihkan.Sering sekali pulang sekolah saya menangis,tapi meskipun begitu saya tak pernah bercerita kepada orang tua saya atau siapapun itu tentang apa yang saya alami,mungkin karna sudah sifat saya,saya tak mau siapapun tau penderitaan saya.
SMP,mungkin masa smp pembulllyan nya ga separah masa sd,tapi ya tetap saja saya di bully.Kenapa saya bilang gak terlalu parah? mungkin karna ada sedikit perlawanan,dan saya pun udah mulai cuek sama orang yang ngebully saya,#belajarCUEK, tapi tetep ada saat dimana saya give up,kebetulan saya bersekolah di sekolah yang berbasis islami,jadi sikap feminim saya ini suka jadi bahan "CERAMAH' ,katanya saya gak pantes jadi imam lah ,melawan kodrat lah ,pokoknya alasan alasan yang religi,yang pada dasarnya tetap mendiskriminasi,bahkan saya di bilang sebagai pertanda kiamat (busyeeeeet dahhhh,dajjal kali gue).Tapi untungnya saya tetep punya teman yang mau menerima saya,apa adanya saya,merekalah alasan saya tetap bertahan.
SMA,mungkin inilah masa terindah saya,dimana saya mulai belajar menrima diri saya,saya dikelilingi teman teman yang "gila" yang selalu bisa membuat saya tertawa,
ok itulah curhatan saya,maaf ya jika masih kaku dan sulit di mengerti,maklum blogger pemula ,oh iya jangan lupa comment ya ,,,,

SAYA ,BANCI,DAN BULLYING

Perkenalkan namaku sandi,aku lahir di Bandung 1 Maret 1997.Aku anak ke 3dari 5 bersaudara,semuanya laki-laki,dan di antara saudaraku,aku ya...